Berita bocah meninggal tertimpa tembok membuat gempar warga sosial media. Ada sejumlah fakta mengejutkan perihal penyebab kematian tersebut. Pertama, bocah bernama Gian Septiawan Ardani yang berusia 8 tahun ini meninggal ketika sedang berwudu.
Hal ini membuat banyak orang memberikan ucapan bela sungkawa sekaligus memberikan doa husnul khotimah. Tentu saja karena bocah tersebut meninggal saat tengah berwudu hendak sholat Ashar. Namun di satu sisi, komentar tentang pertanggung jawaban dari pelaku terhadap korban juga menuntut keadilan. Pasalnya, siswa SMP belum memiliki izin untuk mengendarai motor, karena mereka belum mengerti etika berkendara.
Fakta mengejutkan lainnya, yakni pelaku yang diketahui siswa SMP berinisial MHA ternyata masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban. Penyelesaian masalah pun dilakukan secara kekeluargaan. Untuk kronologi lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.
Kronologi Kematian Bocah Tertimpa Tembok
Berawal dari dua bocah SD, salah satunya adalah korban (Gian Septiawan Ardani) hendak berwudu di masjid. Namun, secara tiba-tiba terdapat siswa SMP yang mengendarai sepeda motor sedang melakukan standing di parkiran atas.
Naas, aksi siswa SMP tersebut menyebabkan tembok roboh yang kemudian menimpa korban. Dalam salah satu video menyebutkan bahwa kejadian bocah SD yang tertimpa tembok karena siswa SMP melakukan standing motor terjadi pada Senin, 18 September 2023.
Lokasi kejadian berada di area parkir Masjid Raya Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Sekitar pukul 15.00 WIB, dua bocah diduga hendak berwudu untuk sholat Ashar. Satu bocah SD terlihat sedang berwudu dan satu bocah lainnya yang merupakan korban baru akan memulai wudu di sebuah masjid.
Sedangkan di sisi lain, terlihat segerombolan siswa SMP berada di parkiran yang berada di atas masjid. Terdapat tembok sebagai pembatas parkiran yang berada tepat di atas tempat wudhu.
Satu bocah yang masih berwudhu harus tertimpa tembok roboh karena ulah dari siswa SMP yang melakukan standing motor ugal-ugalan. Bocah yang selamat terlihat kebingungan mencari bantuan. Sedangkan, beberapa siswa SMP yang berada di atas parkiran terlihat lemas dan syok melihat apa yang terjadi di bawah.
Ada seorang pria dewasa yang kemudian datang dan melihat kecelakaan langsung berlari untuk mencari bantuan. Sejumlah warga lain pun mencari bantuan. Untungnya, terdapat mobil pick up yang lewat dan korban pun akhirnya diangkat ke mobil pick up.
Hingga saat ini, informasi terbaru menyebutkan bahwa laporan terhadap pelaku sudah dicabut oleh pihak keluarga korban yang masih memiliki hubungan keluarga jauh. Ibu dari korban juga mengaku Ikhlas dan tidak menuntut pertanggung jawaban dari pelaku.
Namun, ada fakta baru yang muncul, yakni korban sebelum meninggal sempat meminta dipeluk, disuapi dan berfoto dengan adiknya. Fakta inilah yang membuat terharu bagi warganet. Bagaimana menurutmu?
0 Comments