Blog SiMotor

Tahukah kalian dengan etika berkendara motor yang baik dan benar? Pertanyaan ini menjadi sangat penting ketika maraknya kecelakaan fatal di jalan raya. Tentu saja kebanyakan dari kecelakaan tersebut adalah etika berkendara yang buruk.

Masih banyak orang yang belum sadar tentang etika berkendara, sehingga tingkat kehati-hatian mereka juga sangat kecil. Jika dibiarkan ini bukan hanya akan merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain. Inilah mengapa kita harus mengerti bagaimana etika berkendara yang benar.

Setelah kita memahami pentingnya etika berkendara, maka kita juga akan menjalankan prinsip safety riding. Namun, sebelum menuju ke arah sana, alangkah baiknya kita memahami tips berkendara yang aman sebagai bagian dari etika berkendara.

Etik Berkendara yang Benar di Jalan Raya

Mengingat keselamatan adalah milik bersama, maka prinsip mengendarai kendaraan yang  benar menjadi tolak ukur. Bagaimana mungkin seseorang yang mengaku pintar mengendarai motor, tapi ia tidak mengerti etika berkendara yang menyangkut keselamatan. Berikut ini ada 5 contoh etika berkendara yang bisa kalian pahami.

1. Menaati Peraturan

Mematuhi aturan lalu lintas menjadi poin pertama di dalam etika berkendara. Memakai helm, berhenti ketika lampu merah dan tidak parkira di sembarang tempat merupakan contoh dari aturan berlalu lintas.

Kebanyakan orang memang selalu mengabaikan contoh-contoh aturan lalu lintas dengan berbagai alasan. Inilah yang menyebabkan apparat kepolisian rutin untuk melakukan razia guna menindak pengemudi kendaraan motor yang melanggar aturan.

2. Tidak Memainkan Ponsel

Poin kedua ini sepertinya berkebalikan dengan kenyataan yang kita temui. Justru semakin marak pengendara yang melakukan hal ini. Masih banyak pengendara motor yang asyik bermain ponsel dan mengabaikan keselamatan. Padahal, mereka bukan hanya tengah mengabaikan keselamatan diri sendiri, tapi juga orang lain.

Bermain ponsel akan merusak konsentrasi saat berkendara. Padahal, tidak fokus adalah penyebab kecelakaan yang cukuo dominan.

3. Tidak mengebut dan Ugal-ugalan

Banyak sekali video di media sosial yang memperlihatkan para remaja yang unjuk gigi dengan berkendara ugal-ugalan. Mereka tidak segan untuk mengebut dan menantang maut. Padahal, keselamatan mereka tengah dipertaruhkan.

Sepertinya ada budaya yang salah di sini, karena seperti yang terlihat bahwa remaja yang mengebut dan ugal-ugalan justru mereka keren. Budaya ini yang harus segera disingkirkan untuk membentuk generasi muda yang bertanggung jawab.

4. Menghormati Pengendara Lain

Cara menghormati pengendara lain yang bisa kita lakukan adalah memberikan kesempatan orang lain untuk menyeberang. Etika berkendara yang satu ini memang cukup sulit untuk diterapkan di Indonesia.

Faktanya, banyak orang yang mengaku kesulitan ketika hendak menyerang atau berbelok arah. Egoisme yang tinggi serta kurangnya menghargai satu sama lain di jalan menyebabkan masalah ini selalu muncul. Padahal, di Jepang budaya seperti ini sudah tidak ada lagi. Mereka cenderung menghargai sesame pengguna jalan.

5. Tidak Menggunakan Bahu Jalan

Contoh lain dari etika yang harus kalian pahami bagi pengendara motor adalah tentang penggunaan bahu jalan yang masih marak terjadi, terutama ketika keadaan macet. Perilaku ini sangat rawan memicu kecelakaan karena dinilai membahayakan.

Padahal, bahu jalan dalam situasi darurat bisa digunakan untuk mobil ambulans. Bayangkan jika terdapat pasien kritis yang harus segera sampai di rumah sakit, sementara bahu jalan banyak digunakan oleh pengendara motor. kita baru saja mempertaruhkan nyawa diri sendiri dan orang lain.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *