Blog SiMotor

Lampu motor terdiri dari lampu utama, lampu rem, lampu sein, dan lampu panel speedometer. Lampu-lampu ini merupakan bagian penting dari sepeda motor, karena berkendara tanpa lampu merupakan suatu pelanggaran lalu lintas. Selain itu, menjadi salah satu penyebab potensi bahaya, baik penggunaan di siang hari atau malam hari.

Jenis Lampu Berdasarkan Fungsinya

Lampu Utama

Untuk lampu utama atau headlamp biasa menggunakan lampu jenis halogen yang terbuat dari filamen tungsten yang dibungkus dengan kaca kuarsa tipis yang tahan panas. Di dalamnya terdapat campuran gas seperti campuran halogen, lalu ketika dialiri listrik, filamen akan memanas dan membara memancarkan cahaya. Cahaya dari bola lampu ini yang dipantulkan melalui reflektor.

Lampu Rem

Lampu rem berfungsi untuk berkomunikasi dengan kendaraan di belakang ketika sepeda motor yang dikemudikan melakukan pengereman. Nyala lampu rem tipe bohlam berwarna kuning, tapi dengan adanya mika atau kaca yang berwarna merah, maka pancaran sinar yang dihasilkan menjadi warna merah. 

Selain itu, fungsi dari lampu pengereman juga digunakan sebagai lampu senja dan di sebagian produk berfungsi sekaligus menjadi lampu penerang plat nomor. 

Lampu Sein

Bohlam lampu sein biasanya menggunakan model tancap jenis T10, namun sebagian masih ada yang menggunakan model kaki satu atau model bayonet untuk produk sepeda motor lawas.

Lampu Panel Speedometer

Saat berkendara di malam hari, lampu yang berada di panel speedometer sangat penting untuk melihat tampilan penunjuk kecepatan, fuel meter dan lainnya. Jadi, harus dipastikan lampu ini selalu berfungsi dengan baik. Model lampu yang digunakan adalah model T5 dan T10 dengan socket tancap.

Banyak pengguna motor yang mengganti ukuran standar watt bohlam yang harus dipakai dengan ukuran watt yang lebih besar untuk mendapatkan pencahayaan yang lebih terang. Namun, hal itu mengakibatkan efek negatif pada motor, seperti:

  1. Kelistrikan menjadi boros yang berdampak pada aki bisa cepat tekor. Karena ukuran watt yang lebih besar akan memakan banyak daya listrik.
  2. Watt yang semakin besar, maka suhu panas yang dihasilkan akan semakin tinggi. Jika kondisi ini berlangsung lama, suhu panas tersebut bisa mengikis lapisan reflektor dan bikin meleleh. 

Baca juga: 3 Jenis Pelek Motor Yang Pernah Hits di Indonesia

Mengganti Sistem AHO Menjadi Sistem Manual Pada Saklar Lampu Motor

Saat ini, semua produk kendaraan motor terbaru menggunakan lampu utama dengan sistem AHO (Automatic Headlamp On) atau lampu yang terus menerus menyala secara otomatis tanpa adanya kendali melalui saklar on/off di kanan seperti motor keluaran lawas. Hal ini disebabkan oleh aturan pemerintah yang yang memberlakukan peraturan untuk mendukung program keamanan dalam berkendara melalui UU Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 107 ayat 2 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berbunyi: “Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang hari.”

Kelebihan Sistem AHO

Dengan adanya sistem kelistrikan AHO ini akan mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas kendaraan sepeda motor, terutama di siang hari. Selain itu, para pengendara juga terbebas dari razia yang dilakukan oleh pihak kepolisian terkait dengan lampu utama yang wajib dinyalakan di siang hari.

Kekurangan Sistem AHO

Pada motor keluaran terbaru, saklar ON/OFF diganti dengan saklar dimmer. Penerapan sistem baru ini dinilai kurang maksimal dan kerap menyebabkan masalah kelistrikan pada lampu utama motor. Banyak yang mengeluhkan adanya penerapan sistem lampu ini menyebabkan sering putusnya bohlam lampu utama motor karena terus menyala secara nonstop.

Risiko Mengganti Saklar ON/OFF Pada Lampu Utama

Sebagian pengguna sepeda motor yang mengalami masalah pada sistem AHO. Mereka menyiasati dengan mengganti saklar dimmer dengan sistem ON/OFF supaya lampu utama lebih awet. Pemasangannya pun cukup terjangkau dan banyak dilakukan di beberapa bengkel motor tidak resmi. Namun, menonaktifkan fitur AHO pada motor bisa menghilangkan garansi kelistrikan pada motor. Selain juga, masalah juga bisa terjadi jika modifikasi sistem kelistrikan tidak dilakukan dengan benar.

Cara Merawat Lampu AHO

  1. Hindari membersihkan kaca lampu depan saat lampu masih dalam keadaan panas
  2. Hindari menutup lampu depan dengan bahan penutup seperti kain atau jas hujan saat lampu masih menyala
  3. Jangan menyalakan lampu berdekatan dengan penghalang seperti pintu atau tembok di depannya
  4. Bergantian menggunakan switch dimmer agar panas dari lampu jauh dan dekat dapat tersebar merata

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *