Blog SiMotor

Brake pads atau biasa dikenal dengan kampas rem motor merupakan salah satu komponen sistem pengereman motor yang berfungsi sebagai bantalan gesek yang menekan bagian cakram atau dinding tromol bagian dalam. Gesekan ini yang memperlambat putaran roda hingga motor berhenti.

Kampas rem motor punya peran penting untuk memberikan kenyamanan dan keamanan. Apabila ada kelalaian dalam pemeriksaan dan perawatan kampas rem, akan berakibat fatal karena rem sendiri menjadi salah satu komponen penunjang keselamatan berkendara.

Penting bagi pengendara motor untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin terhadap kampas rem motor. Karena rem motor pun memiliki batas usia pakai.

Jenis Kampas Rem

Secara umum ada dua jenis kampas rem motor, yaitu:

  1. Kampas Rem Organik

Jenis kampas rem paling dasar dan ekonomis. Kampas rem organik memiliki koefisien gesek yang tinggi, tahan panas, serta harga yang ekonomis.

Bahan utama kampas rem organik:

  1. Serat Asbes (Asbestos)

Memiliki koefisien gesek yang tinggi, namun debu asbes yang dihasilkan saat pengereman bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti kanker paru-paru. 

  1. Bahan Perekat Organik

Resin fenolik, resin epoksi, atau polyester resin yang berfungsi untuk merekat serat asbes menjadi satu kesatuan kampas rem.

  1. Serat Penguat

Serat kaca, serat karbon, atau kevlar yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan kampas rem agar tidak mudah hancur karena gesekan dan panas.

  1. Bahan Tambahan

Bahan tambahan seperti logam, keramik, atau grafit yang ditambahkan untuk meningkatkan performa gesek dan daya tahan panas kampas rem.

Kelebihan Kampas Rem Organik

  • Harga paling murah dan ekonomis
  • Tidak menimbulkan korosi pada disc brake
  • Menghasilkan debu rem yang sedikit
  • Cocok untuk pengendaraan sehari-hari

Kekurangan Kampas Rem Organik

  • Kurang awet dan cepat aus karena gesekan
  • Rentan terhadap suhu tinggi
  • Mudah terbakar
  • Koefisien gesek ngga setinggi jenis semi-metalik
  • Mengandung asbes yang berbahaya bagi kesehatan
  1. Kampas Rem Sem-Metalik

Kampas semi-metalik mengandung serat logam seperti tembaga, besi, atau baja hingga 30%-65% dari total bahan yang burguna untuk meningkatkan keofisien gesek dan ketahanan abrasi.

Bahan Utama Kampas Rem Semi-Metalik

  1. Serat logam: besi, baja, atau tembaga sekitar 30-65%
  2. Serat organik: serat glass, aramid, dll sekitar 10-30%
  3. Bahan pengikat: resin fenolik, rubber, dll 10-30%
  4. Bahan tambahan: grafit, keramik, metal oxide <10%

Kelebihan Kampas Rem Semi-Metalik

  • Koefisien gesekan lebih tinggi
  • Lebih tahan terhadap suhu pas
  • Ngga gampang aus
  • Umur pakai lebih panjang
  • Sangat cocok untuk pengereman berat atau balapan

Kekurangan Kampas Rem Semi-Metalik

  • Harga lebih mahal
  • Menghasilkan debu rem lebih banyak
  • Dapat menimbulkan korosi pada disc brake
  • Menimbulkan suara bising saat pengereman

Fungsi Kampas Rem

Kampas rem motor memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  1. Menghasilkan gesekan saat bersentuhan dengan permukaan disc atau drum brake untuk memperlambat laju kendaraan sampai berhenti total. Semakin besar gaya gesek yang dihasilkan maka semakin efektif pula pengereman.
  2. Menyerap dan melepaskan panas yang timbul akibat adanya gesekan dengan komponen rem lainnya. Kampas rem akan menyebarkan panas dengan merata supaya ngga terjadi overheating pada satu titik yang bisa mengurangi kinerja pengereman.
  3. Memberikan kenyamanan buat pengendara melalui desain khusus yang bisa mengurangi getaran dan bising saat pengereman.
  4. Melindungi disc atau drum brake dari kerusakan karena adanya gesekan langsung logam dengan logam. Kampas rem yang aus harus diganti supaya permukaan disc atau drum brake tetap terjaga.

Cara Kerja Kampas Rem Motor

  1. Saat tuas rem ditarik, cairan hidrolik pada sistem rem akan menekan piston caliper rem (untuk rem cakram) atau brake shoe (untuk rem tromol).
  2. Piston caliper atau brake shoe akan mendorong kampas rem hingga menekan permukaan disc atau drum brake.
  3. Sentuhan antara kampas dan permukaan disc atau drum menimbulkan gaya gesek yang sangat tinggi. Ini akan memperlambat putaran roda sampai kendaraan berhenti.
  4. Panas yang ditimbulkan akibat gesekan akan diserap oleh kampas rem lalu dilepas secara bertahap. Thermal conductivity bahan kampas rem menentukan seberapa cepat panas ini dilepas.
  5. Setelah tuas rem dilepas, tekanan pada piston caliper atau brake shoe akan terlepas. Pegas akan menarik kembali piston dan kampas rem ke posisi semula.

Proses kerja kampas rem ini berulang setiap kali pengendara tarik tuas rem.

Cara Merawat Kampas Rem Motor

  1. Bersihkan Kampas Rem Secara Rutin

Kotoran yang dibiarkan lama menempel pada sistem rem khususnya di aerea kampas rem mengganggu efektivitas kinerjanya. Cukup dibasuh dengan air bersih dan pastikan bahwa ngga ada debu, pasir, lumpur, dan kotoran lainnya yang masih menempel di kampas rem.

  1. Pastikan Ada Jarak Antara Kampas Rem dengan Piringan Cakram

Pastikan ada jarak bebas dengan piringan cakram untuk menghindari adanya gesekan antara 2 komponen tersebut sebelum tuas rem digunakan. Untuk memastikan adanya jarak antara 2 komponen tersebut bisa diatur sendiri dengan memutar roda ban sampai di posisi secara sempurna.

  1. Lumasi Laher atau Bearing

Melumasi laher bertujuan untuk menghindari aus yang bikin ban jadi oleng. Kondisi itu bisa buat cakram bersinggungan dengan kampas rem selama roda berputar. Hal ini bikin riding jadi ngga nyaman kalau dibiarkan dalam waktu lama yang bikin kampas rem cepat aus.

  1. Hindari Penggunaan Rem Mendadak

Jangan sampai ngerem mendadak karena bisa bikin kampas rem jadi lebih cepat aus dan mengurangi usia pakainya.

  1. Ganti Minyak Rem Secara Rutin

Ganti minyak rem secara rutin tiap 20.000 km atau sesuai dengan buku petunjuk penggunaan motor dan pastikan volume minyak rem di dalam tabung reservoir ada dalam batas normal untuk mengoptimalkan kerja rem.

Waktu Untuk Mengganti Kampas Rem

Berikut beberapa indikator untuk menentukan waktu ganti kampas rem motor, yaitu:

  1. Jarak ideal penggantian kampas rem motor sejauh 20.000 mil atau sekitar 32.000 km. Tapi hal ini tergantung dengan kondisi medan serta lalu lintas yang ditempuh.
  2. Semakin tebal kampas rem maka semakin maksimal rem motor bekerja, begitu juga sebaliknya. Kalau kampas rem kurang dari 2 mm, maka harus cepat diganti karena kemampuan kampas rem menekan piringan cakram atau drum brake akan berkurang.
  3. Kalau ada suara aneh saat mengerem ini juga bisa jadi ciri-ciri untuk mengganti kampas rem. Bunyinya seperti gesekan logam atau bunyi decit nyaring.
  4. Kalau kampas terlihat retak atau terkelupas bisa mengurangi luas permukaan kontak saat ngerem.
  5. Pedal rem terasa lembek dan jarak bebasnya semakin panjang karena tekanan hidrolik rem kurang maksimal.
  6. Skutik sering ngerem sendiri saat injakan gas dilepas karena kampas aus sudah menyentuh piringan rem.
  7. Pengendara harus menambah tenaga saat ngerem karena kampas aus membutuhkan tekanan lebih besar untuk menghasilkan gaya gesek.

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *