Transmisi manual dan transmisi otomatis merupakan tipe dari transmisi yang ada pada sepeda motor. Sebelum kamu memutuskan untuk membeli motor, kamu perlu pahami dulu perbedaan dari kedua transmisi motor ini.
Transmisi Otomatis
Motor matik lebih banyak dipilih karena lebih nyaman digunakan karena menggunakan transmisi otomatis, jadi kamu cuma perlu menarik dan menurunkan tuas gas untuk menjalankan motor.
Motor matik lebih boros bahan bakar karena perpindahan gigi diatur oleh mesin. Untuk perawatannya lebih mahal karena mesin motor yang menggunakan transmisi otomatis lebih rumit dibanding jenis motor lainnya.
Transmisi Manual
Motor yang bertransmisi manual ini mengharuskan kamu mengatur gigi sendiri sehingga kecepatan motor tergantung dari gigi yang dipilih. Tetapi motor dengan transmisi manual lebih hemat bahan bakar dan lebih siap digunakan untuk jalan menanjak, menurun, ataupun landai.
Perawatan motor yang bertransmisi manual juga lebih mudah dan lebih hemat. Tetapi kekurangan dari jenis motor ini, yaitu kamu harus mengeluarkan tenaga lebih saat mengganti gigi ketika jalanan macet dan harga jualnya juga cukup rendah.
Banyak orang yang masih bingung dengan cara kerja transmisi manual pada motor. Padahal jika mempelajarinya, tentu akan lebih mudah menggunakan motor bertransmisi manual.
Cara Kerja Transmisi Manual
Berikut penjelasan yang diambil dari beberapa sumber, cara kerja transmisi manual pada motor:
- Posisi Netral
Kedua shift fork akan berada pada alur posisi tengah, sehingga shift fork tidak condong ke kanan dan ke kiri atau tidak ada roda gigi yang berhubungan. Putaran mesin tidak mampu diteruskan ke roda.
- Saat Penambahan Gigi
Saat menginjak tuas gigi, maka tuas tersebut akan menggerakan selector arm dan overshift selector. Sehingga kedua lengan ini akan bergerak ke atas. Pergerakan ke atas pada lengan ini akan mendorong selector pin, menyebabkan selector pin dan selector drum berputar.
Putaran selector drum akan memindahkan posisi alur, sehingga shift fork gigi 1&2 akan tergeser untuk berkaitan dengan roda gigi kecepatan satu. Saat kita melepas injakan atau ketika tuas gigi kembali ke posisi semua, selector arm dan overshift arm juga akan kembali turun. Namun, karena bagian luar dari arm ini landai, maka pergerakannya tida sampai membuat selector drum kembali ke posisinya.
Di pangkal selector shift ada return spring, sehingga lengan ini bisa mengembang ketika kembali dari posisi atas ke posisi semula.
- Saat Penurunan Gigi
Ketika kita ungkit tuas transmisi, maka selector arm dan overshift arm tidak bergerak ke atas melainkan bergerak ke bawah. Hasilnya, bagian atas selector arm akan mendorong selector pin ke arah bawah. Selector drum berputar ke arah bawah dan roda gigi kembali ke posisi sebelumnya.
Mekanisme yang dijelaskan ini bisa ditemui pada motor bebek yang memiliki gearbox 4 percepatan. Namun pada motor dengan 5 percepatan, biasanya dari netral bisa langsung berpindah ke gigi 2. Itu karena pada transmisi 5 percepatan yang sering dipakai pada motor sport memiliki 3 alur. Alur tambahan ini memiliki arah yang berkebalikan dan hanya memiliki satu lekukan.
Baca juga: Nasib Motor Bebek di Indonesia
Komponen Transmisi Manual Pada Motor
- Input Shaft: Terletak pada bagian kutub kopling motor yang berbentuk silinder. Fungsinya untuk menangkap perputaran kopling kemudian meneruskannya ke gear set di dalam transmisi.
- Input Gear: Roda gigi yang dipasang melekat dengan input shaft. Fungsinya sebagai gigi pemutar yang digunakan untuk menggerakan roda gigi counter.
- Output Shaft: letaknya ada di belakang input shaft. Fungsinya untuk meneruskan tenaga putar dari transmisi ke propeller shaft.
- Output Gear:letaknya di luar gearbox karena pemasangannya dihubungkan dengan rantai motor. Fungsinya untuk memutar rantai agar motor bisa bergerak normal.
- Speed Gear: dipasang di sepanjang output gear yang selalu terhubung dengan roda gigi counter. Ketika motor dinyalakan, speed gear secara otomatis akan berputar.
- Counter Gear: Fungsinya untuk menyalurkan perputaran dari input gear ke masing-masing speed gear yang terpasang.
- Sliding Gear: Bagian ini terhubung langsung dengan output shaft dan roda giginya bisa berubah.
- Tuas Transmisi: Berfungsi sebagai input untuk mengatur percepatan transmisi. Sistem kerjanya hanya bergerak naik turun.
- Selector Arm: Memiliki 2 pengait di bagian atas dan bawah. Fungsi selector arm untuk menggerakkan selector drum.
- Overshift Arm: Terletak di seberang selector arm yang berfungsi untuk mencegah selector drum dari putaran berlebih. Komponen ini terhubung dengan tuas transmisi, sehingga ketiak ditekan, selector arm dan overshift arm akan bergerak ke atas.
- Arm Return Spring: Bentuk luar arm yang landai membuat selector arm dan overshift arm otomatis berkembang saat kembali bergerak. Disinilah arm return spring berperan untuk mengembalikan posisi lengan saat mengembang.
- Selector Pin: Komponen yang berbentuk batang kecil di ujung selector drum yang berfungsi sebagai media pemutaran selector drum. Saat tuas transmisi digerakkan, selector arm akan mendorong selector pin agar bisa berputar.
- Selector Drum: Komponen utama dalam mekanisme perpindahan gigi transmisi manual ini bekerja dengan berputar. Namun, ada alur berkelok di permukaan drum yang merupakan dudukan shift fork. Saat selector drum berputar, shift form akan bergerak ke kiri dan ke kanan sesuai lekukan alur guna memindahkan sliding gear.
- Shift Fork: Berfungsi untuk memindahkan posisi sliding gear agar terkait dengan salah satu speed gear. Dalam 1 unit motor transmisi manual, ada 2 shift fork untuk transmisi 4 percepatan dan 3 shift form untuk transmisi 5 percepatan.
0 Comments